JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 6 : REAKSI-REASKI ALKOHOL DAN FENOL
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
NAMA : CICI INDAH SEPTIANA
NIM : A1C118069
KELAS : REGULER A 2018
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN
6
I.
Judul : Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol
II.
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2020
III.
Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat
mengetahui perbedaan sifat-sifat antara alcohol dan fenol.
2. Dapat
mengetahui jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan
antara senyawa-senyawa alcohol dan fenol.
3. Dapat
mengetahui azas-azas dari reaksi tersebut diatas.
IV.
Landasan Teori
Ikatan hydrogen yang
terjadi antara molekul-molekul dan senyawa lain seperti air terjadi disebabkan
karena adanya gugus hidroksil (-OH). Sehingga senyawa yang tergolong dalam
golongan ini akan meiliki sifat kelarutan dalam air yang tidak kecil.
Fenol mempunyai pH yang lebih rendah
dibandingkan dengan alcohol, itu artinya fenol lebih asam dari alcohol dan jika
dilakukan proses reaksi antara fenol dan larutan basa seperti NaOH maka akan
terbentuk garan natrium. Alcohol primer, alcohol tersier dan alcohol sekunder
merupakan tiga golongan alcohol yang ditentukan tergantung dengan gugus apakah
gugus OH terikat. Kecepatan alcohol dalam reagen tertentu tidak sama dan hasil
yang akan diperoleh juga akan berbeda, hal ini akan bergantung pada jenis
alkoholnya (Tim Kimia Organik I, 2020).
Alcohol
dan fenol tanpa kita sadari merupakan senyawa yang sering kita temukan dan
gunakan dalam kehidupan sekitar kita. Alcohol dapat membentuk turunan contohnya
alkil halida yang berproses melalui reaksi substitusi oleh senyawa-senyawa
halogen. Alcohol juga dapat membentuk turunan seperti aldehid, keton, eter,
ester dan asam karboksilat dengan proses oksidasi. Alcohol akan membentuk garam
alkoksida jika bereaksi dengan logam-loham alkali. Yang harus diketahui dalam
mempelajari reaksi-reaksi alcohol dan fenol adalah sifat fisin dan sifat kimia
yang dimiliki oleh alcohol (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/)
Gugus fungsi
alcohol dan fenol berfungsi sebagai asam lemah dan basa lemah. Golongan itu
mempunyai pasangan electron bebas dalam oksigen sehingga hal itu menunjukkan
basa lewis. Asam kuat dapat memprotonasi golongan ini dan produknya yaitu
analog dengan ion oksonium H3O- yaitu ion alkiloksonium
(Ritmelani, 2013).
Fenol mempunyai
gugus hidroksil yang terikat langsung dengan benzene atau cincin bensenoid. Fenol
merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus hidroksil dan cincin aromatic yang
berinteraksi kuat sehingga akan mempengaruhi tingkat kereaktifan masing-masing.
Hal ini menjadi salah satu factor yang menyebabkan fenol mempunyai sifat dan
keginaan yang baru contohnya dalam sintesis aspirin. Fenol juga mempunyai sifat
asam lemah dan gugus hidroksilnya berperan sebagai pemberi proton (Carey,
2000).
V.
ALat dan Bahan
5.1.Alat
· Tabung
reaksi
· Pipet
tetes
5.2.Bahan
· Etanol
· 2-Propanol
· sek-butil
alcohol
· Sikloheksanol
· Fenol
· Kolesterol
· 2-naftol
· Indicator
PP
· Aseton
· Asam
sulfat pekat
· Asam
asetat glasial
· FeCl3
10%
· 1-propanil
· n-butil
alcohol
· ter-butil
alcohol
· Etilen
glikol
· Resorsinol
· o-kresol
· Larutan
NaOH 10%
· Reagent
Lucas
· Reagent
BordWell-Willman
· Larutan
brom dan air
· Trifenil
karbinol
VI.
Prosedur Kerja
6.1.Kelarutan
1. Dimasukan kedalam 6 tabung ½ ml atau
0,2-0,5 gr darietanol, n-butil alcohol, ter-butil alcohol, sikloheksanol,
etilenglikol, danfenol.
2. Ditambahkan 2 ml kedalam tiap tabung dan
diaduk.
3. Diamati dan dicatat hasilnya.
6.2. Reaksi dengan alkali
1. Dimasukan ½ ml atau 0,2-0,5 gr
n-butil alcohol, siklo heksanaol, fenol, dan 2-naftol.
2. Ditambahkan 5 ml NaOH 10%
kedalam setiap tabung.
3. Diamati
dan dikocok serta diamati hasilnya.
6.3 Reaksi dengan natrium
1. Dimasuka 2 ml kemasing-masing
senyawa.
2. Dimasukan 1-propanol, 2- propanol,
dan o-kresnol.
3. Ditambahkan sepotong kecil logam
natrium kedalam larutan yang berada pada tabung reaksi dan catat hasilnya.
4. Ditambah beberapa tetes indikator
kedalam larutan yang diperoleh.
5. Ditambahkan etanol secukupnya untuk
menghilangkan natrium yang belum bereaksi dan buanglah. (jangan buang isitabung
yang berisi natrium yang belum beraksi kedalam bak air, natrium beraksi
eksplosif dengan air).
6.4
Pengujian Lucas
1. Dimasukan 2 ml reagent lucas kedalam
empat tabung reaksi.
2. Ditambahkan kira-kira 5 tetes
alkohol yang akan diuji.
3. Dikocok dan dicatat waktu yang
diperoleh oleh campuran sehingga menjadi keruh atau memisah menjadi 2 lapisan.
4. Diujidengan 1-butanol, 2-butanol,
ter-butil alcohol dan catat hasilnya.
NB:Reagent lucas larutan 340 gr ZnCl2keringkedalam
230 ml HCl peka yang dingin, sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350
ml reagent.
6.5. Oksidasi
dengan Asam Kromat (Pengujian Berdwell-Wellman)
1. Dimasukan 1 ml aseton kedalam 5
tabung reaksi berbeda.
2. Ditambahkan satu tetes alkohol atau
10 mg kristal alkohol kedalam masing-masing tabung.
3. Digoncang sampai larutan menjadi
jenuh.
4. Ditambahkan satu tetes reagent
Berdwell-Wellman sambil digoncang.
5. Diujilah alcohol berikut :
2-butanol, ter-butil alcohol, kolesterol, dan trifenilkarbinot.
NB :
Reagent Berdwell-Wellman : larutkan 25 gr anhidratkromatid dalam 25
asam sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan 75 ml air suling.
` 6.6
Reaksi Fenol dengan Brom
1. Dimasukan larutan 0,1 gr fenol
didalam 3 ml air pada tabung reaksi.
2. Ditambahkan air brom sambil diaduk.
3. Digoncang sampai warna kuning tidak
berubah lagi.
4. Diamati hasil dan perubahan yang terjadi.
6.7
Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
1. Diadalam 3 buah tabung reaksi
dilarutkan satu atau dua kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan di uji dalam
5 ml air.
2. Ditetesi 1-2 tetes besi (III) Klorida.
3. Diaduk dan diamati hasilnya.
4. Diujilah fenol, resorsinol, dan
2-propanol dan catat hasilnya.
Untuk
melihat video praktikum tentang materi ini, dapat dilihat pada link di bawah :
Dari video diatas, saya mendapatkan permasalahan sebagai
berikut :
1. Pada uji lucas, apa tujuan dari
penambahan reagen lucas pada setiap sampel yang berbeda?
2. Mengapa sampel yang tidak membentuk
2 lapisan harus dipanaskan pada air yang bersuhu 60oC?
3. Bagaimana jika pada uji lucas tidak
menggunakan reagen lucas?
Jika teman-teman ada yang mengetahui jawabannya, silahkan komen dikolom komentar yaa. Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh saya Nisa Aprylina NIM A1C118044
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nomor 1
Penambahan reagen Lucas pada sampel yang berbeda bertujuan untuk membedakan jenis alkohol dalam setiap sampel tersebut, dalam alkohol primer, Reagen Lucas tidak bereaksi dengan alkohol primer, karena pada alkohol primer hanya mengikat 1 atom C sehingga sulit untuk disubstitusi. Untuk alkohol sekunder perlu pemanasan untuk mengetahui alkohol tersebut dapat bereaksi dengan Reagen Lucas. Untuk alkohol tersier tidak perlu pemanasan agar dapat bereaksi dengan Reagen Lucas.
Assalamualaikum wr.wb Saya Hesti Nurmelis dengan NIM A1C118090. Akan menjawab pertanyaan no 2. Jadi dilakukannya pemanasan agar campuran memperoleh energi dari panas yang diberi ke sistem sehingga menambah energi dalam berupa energi kinetik (yang meningkatkan laju partikel agar probabilitas tumbukan dan reaksi makin besar). Terimakasih.
BalasHapusBaiklah, saya Ryan Willianto (A1C118019) akan menjawab pertanyaan cici nomor 3.
BalasHapusJika uji lucas tidak menggunakan reagen lucas, maka nama reaksi nya bukan uji lucas, bahkan tidak akan ada uji lucas sampai sekarang jika lucas tidak menemukan reagen nya. Akan lebih baik jika persoalan saudari cici memiliki pengganti atau landasan lain agar saya dapat menjawab, seperti jika ZnCl2 tidak digunakan dalam reagen lucas, apa yang terjadi? Dan apakah reagen tersebut dapat diganti? Seperti itu. Jika permasalahan anda seperti yang saya katakan, maka jawaban nya ZnCl2 merupakan katalis dan dapat diganti selagi mengandung unsur Cl. Seperti CuCl2, dan lainnya.