JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 2 : KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I

DISUSUN OLEH :
NAMA : CICI INDAH SEPTIANA
NIM: A1C118069
KELAS : REGULER A 2018
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN 2
I.Judul
: Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II.Hari/Tanggal
:
III.Tujuan
: Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
11. Dapat
memahami prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni
22. Dapat
melakukan kalibrasi thermometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh
suatu senyawa murni
33. Dapat
membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
44. Dapat
melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai
sampel
IV.
Landasan Teori
Salah satu ciri-ciri suatu zat padat
adalah mempunyai molekul-molekul dalam bentuk petunjuk yang teratur dan
terdapat gaya gravitasi dan elektrostatik sebagai pengikatnya. Energy kinetik
dari molekul molekul pada suatu zat padat akan naik jika zat padat itu
dipanaskan. Zat padat akan meleleh karena adanya getaran oleh molekul-molekul
yang mengakibatkan ikatan-ikatan molekul akan terlepas pada suhu tertentu.
Sehingga hal tersebut yang membuat zat padat itu meleleh.
Titik leleh senyawa murni didefinisikan
sebagai suatu kejadian dimana suhu fasa padat dan fasa cair mengalami
kesetimbangan pada tekanan 1 atm. Semakin murni suatu senyawa, maka rentang
suhu lelehnya akan semakin sempit dan biasanya tidak lebih dari 1 derajat. Struktur
suatu Kristal keseluruhan dan usaha Kristal untuk mendapatkan ikatan-ikatan
didalamnya akan terganggu oleh hadirnya zat asing dalam suatu kisi. Hal
tersebut mengakibatkan titik leleh senyawa yang tidak murni tersebut akan lebih
rendah dari senyawa murni dan rentang atau trayek lelehnya semakin lebar.
Dalam proses pengukuran suhu menggunakan
Termometer, harus memperlihatkan hasil yang akurat. Oleh sebab itu, Termometer
yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Tujuan mengkalibrasi
suatu alat ukur adalah untuk menguji kemampuan alat ukur tersebut dalam bekerja
sesuai dengan peran dan fungsi alat ukur itu sendiri (Tim Kimia Organik 1,
2020).
Untuk mengukur suatu keadaan dingin,
panas dan biasa suatu sampel yang berwujud padat ataupun cair dapat digunakan
alat ukur yang disebut Termometer. Sebagai alat yang digunakan, Termometer
harus diteliti terlebih dahulu keakuratannya dalam mengukur suatu sampel. Hasil
yang diberikan oleh Termometer dalam melakukan percobaan sangatlah berperan
penting karena hasil ini akan digunakan untuk menentukan pakah percobaan layak
dilanjutkan atau tidak sehingga keakuratan dan ketelitian sebuah thermometer
sangat diperhatikan
Rentang untuk titik leleh suatu zat
padat bermula dari zat tersebut meleleh ataupun dimulai dari saat zat tersebut
membentuk tetesan yang mengenai dinding tabung kapiler dan terjadinya perubahan
suhu. Suhu leleh suatu zat merupakan kondisi dimana suatu zat tersebut sudah
berubah menjadi cairan atau zat tersebut sudah mengalami pelelehan yang
sesungguhnya. Untuk penentuan titik leleh tentunya menggunakan thermometer
sebagai alat pengukur suhu. Oleh karena itu, alat tersebut harus dikalibrasi
dengan cara perendaman total ataupun sebagian thermometer tersebut. Perendaman
total tersebut tentunya harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Untuk
thermometer yang standar mencakup antara -100 C hingga 3600 C
(Bervenmark, 1963).
Pelelehan merupakan
proses perubahan zat dari padat menjadi cair, hal ini bisa juga disebut dengan
peleburan. Pada saat kesetimbangan suhu fasa padat dan fasa cair disebut
sebagai titik leleh padatan atau bias disebut melting point (Chang, 2005).
Menurut Cahyono (2010), untuk menentukan titik leleh
suatu senyawa murni maupun senyawa lainnya, dapat ditentukan melalui pengamatan
grafik leleh. Proses pelelehan akan terjadi dengan dipicu oleh perlakuan
sebagai berikut :
·
Kristal, suatu Kristal akan semakin sulit
meleleh jika Kristal itu berukuran semakin besar
·
Sampel, semakin sedikit sampel yang digunakan
maka akan semakin cepat terjadinya proses pelelehan
·
Pengemasan dalam kapiler, untuk memanaskan suatu
pemanas maka harus digunakan alat pemanas atau bara api yang bertahan lama.
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
a. labu erlenmeyer
b. thermometer
c. gabus sumbat
d. bunsen
e. pipa gelas kapiler
f. kertas millimeter block
g. benang
h. stick yang berlubang ditengahnya
5.2 Bahan
a. bubuk es
b. aquadest
c. sampel zat murni
d. minyak
e. naftalein
f. glukosa
g. alpha-nafton
h. asam benzoat
i. maltosa
VI. Prosedur Kerja
6.1. Kalibrasi Termometer
- 1. Dibuat campuran bubuk es dan air dalam labu erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya terisi2. Dimasukkan thermometer sehingga ujungnya menyentuh campuran es dan air3. Disumbat mulut labu Erlenmeyer dengan gabus sehingga campuran tersebut terisolasi dari udara luar4. Dicatat batas bawah skala thermometer tersebut (0)5. Diangkat thermometer tersebut dan diulangi prosedur diatas6. Dirancang kembali alat dengan mengisi 2/5 erlenmeyer dengan aquadest7. Dimasukkan thermometer tepat 1 cm diatas permukaan air kemudian disumbat dan usahakan thermometer tersebut berada pada posisi tegak (vertical)8. Dipanaskan dan catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak neik naik lagi (konstan)9. Diulangi prosedur nomor 4-8 sekali lagi.
6.2 Penentuan Titik Leleh
- Diambil pipa gelas kapiler kemudian dibakar ujung sehingga tertutup2. Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya3. Dipadatkan dengan bantuan stick yang berlobang ditengahnya. Tinggi sampel dalam pipa kapiler tidak lebih dari 2 mm4. Diikatkan pipa kapiler yang sudah berisi sampel tersebut dengan thermometer menggunakan benang sebagai pengikat5. Dimasukkan alat tersebut kedalam Erlenmeyer yang berisi air atau minyak dengan mengisi 2/3 erlenmeyer kemudian disumbat mulut Erlenmeyer dengan gabus6. Dipanaskan perangkat diatas dan dicatat suhu saat tepat zat meleleh hingga semua zat benar-benar meleleh7. Dilakukan prosedur diatas sebanyak dua kali untuk tiap sampel yang diberikan. Sampel murni terdiri atas naftalein, glukosa, alpha-naftol, asam benzoate dan maltose.8. Dengan cara yang sama seperti diatas, ditentukan titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1, 1:3 dan 3:1. Digambarkan titik autentik yang diperoleh. Untuk hasil yang baik, gambarlah titik autentik pada kertas millimeter block (kertas grafik).6.3. Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)1. Diletakkan sampel yang akan ditentukan titik lelehnya pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm. Pipa kapiler ini akan ditempatkan alat bagian atas. Terdapat tiga lubang yang diameternya 3 mm, lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan dua lubang lain diisi dengan pipa kapiler kosong (blanko)2. Dihubungkan alat dengan tombol listrik dan on-kan. Variable suhu dapat diatur dengan tombol agar naik secara konstan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan dari lubang kecil di sisi depan alat ini. Perhatikan variable suhu saat zat mulai meleleh.
Untuk melihat video yang
berkaitan dengan percobaan kali ini, dapat disimak video berikut ini :
dari video diatas, muncul
beberapa pertanyaan:
1.
Bagaimana proses yang terjadi pada saat sampel
yang di dalam pipa kapiler dimasukkan ke dalam alat melting point?
2.
Mengapa sebelum dimasukkan sampel pipa kapiler
harus dibakar terlebih dahulu ujungnya?
3.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan saat senyawa
yang di dalam melting point meleleh?
Jika teman teman ada yang mengetahui jawabannya, silahkan
tulis di kolom komentar ya, Terima kasih
Perkenalkan Nama saya Marta Febryza Manalu Rambe dengan NIM A1C118037 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Pembakaran ujung pipa tersebut bertujuan supaya udara tidak masuk ke dalam pipa mengganggu sampel percobaan. Jadi titik lelehnya dapat diketahui pasti
BalasHapusAssalamualaikum wr wb, saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Gelaja yang ditimbulkan bisa dilihat melalui perubahan suhu pada termometer.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusSaya Nisa Aprylina akan menjawab pertanyaan no 1
Pada saat sampel dalam pipa kapiler hendak dimasukkan kedalam melting point, melting point harus di atur pemanasannya pada range 1 derajat Celcius permenit, agar hasil yang di dapatkan lebih teliti untuk mengurangi kesalahan pembacaan dan agar lebih teliti dalam mengamati titik leleh nya
Sekian terima kasih
Semoga membantu
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh