LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 4 : REAKSI-REAKSI HIDROKARBON
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
NAMA : CICI INDAH SEPTIANA
NIM : A1C118069
KELAS : REGULER A 2018
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Prosedur praktikum percobaan ini dapat dilihat pada link : https://ciciindah2609.blogspot.com/2020/03/jurnal-praktikum-kimia-organik-i.html
VII. DATA PENGAMATAN
VII. DATA PENGAMATAN
7.1. Brom Dalam Tetraklorida
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
1
ml alkane ditambah 15 ml brom, diguncang dan diletakkan ditempat yang gelap
|
Warna
larutan tidak berubah tetap kuning jernih
|
2.
|
1
ml alkane ditambah 15 ml brom, diguncang dan diletakkan ditempat yang terkena
cahaya matahari
|
Warna
larutan kuning pekat dan timbul asap
|
3.
|
1 ml dietil eter ditambah 15 ml brom,
diguncang dan ditutup
|
Terbentuk
L1 dan L2 yang berturut-turut adalah eter dan brom, serta timbul asap
|
4.
|
1
ml dietil eter ditambah 15 tetes benzene, diguncang dan ditutup
|
Larutan
menjadi keruh dan timbul asap
|
7.2. Brominasi
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Pada
tabung 1 dimasukkan 1 ml benzene ditambah 3 tetes brom, kemudian dipanaskan
dalam penangas
|
Timbul
uap (tidak tersisa)
|
2.
|
Pada
tabung 2 dimasukkan 1 ml benzene ditambah paku lalu ditambah 3 tetes brom,
kemudian dipanaskan dalam penangas
|
Tidak
timbul uap ( masih tesisa benzene dalam tabung )
|
7.3. Larutan Kalium Permanganat
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
reaksi 1 dimasukkan 1 ml kalium permanganate kemudian ditambah 5 tetes
n-heksana lalu diguncang
|
Terbentuk
larutan berwarna ungu kemerahan
|
2.
|
Tabung
2 dimasukkan 1 ml kalium permanganate dan ditambah 5 tetes eter kemudian
diguncang
|
Terbentuk
warna ungu kemerahan
|
3.
|
Tabung
3 dimasukkan 1 ml benzene lalu ditambah 2 ml kalium permanganate kemudian
diguncang
|
Warna
larutan ungu dan terbentuk dua lapisan
|
7.4. Asam Sulfat
Pekat
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
1 dimasukkan 2 ml asam sulfat dan ditambah 10 tetes eter kemudian diguncang
|
Campuran
berwarna jingga dan terasa panas pada saat diguncang
|
2.
|
Tabung
2 dimasukkan 2 ml H2SO4 lalu ditambah 10 tetes
n-heptana kemudian diguncang
|
Campuran
tidak saling melarutkan yang menyebabkan terbentuknya 2 lapisan (lapisan atas
berwarna bening dan lapisan bawah berwarna agak keruh)
|
7.5. Asam Nitrat
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung 1
dimasukkan 4 mL asam nitrat + 0,5 mL benzene, dimasukkan batu didih, kemudan
dididihkan, dan dituang larutan kedalam es
|
Ketika
bercampur timbul asap dan gelembung kecil. Ketika dididihkan berwarna bening,
pada saat dituang ke dalam es timbul asap dan bau menyengat serta larutan
menjadi keruh.
|
2.
|
Tabung 2
dimaukkan 4 mL aam nitrat + eter, diberi batu diidh, lalu dipanaskan dan
dituang larutan kedalam es
|
Ketika
bercampur timbul gelembung. Pada saat dipanaskan timbul warna orange, asap, dan
berbusa menuju keluar tabung, serta bau menyengat. Pada saat dituang kedalam
es larutan menjadi bening serta memberikan bau seperti baclyn.
|
7.6. Bahan Tak Dikenal
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung 1 direaksikan sampel + H2SO4
|
Terbentuk 2 lapisan (lapisan bawah bening dan lapisan keruh)
|
2.
|
Tabung 2 direaksikan sampel + HNO3
|
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas dan bawah bening, cuman ada garis yang
memisahkan larutan)
|
3.
|
Tabung 3 direaksikan sampel + air
|
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas seperti butir-butir air dan lapisan
bawah bening)
|
4.
|
Tabung 4 direaksikan sampel + CHCl3
|
Keruh
|
5.
|
Tabung 5 direaksikan sampel + KMnO4
|
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas bening dan lapisan bawah ungu)
|
VIII. PEMBAHASAN
Seperti yang diketahui pada umumnya bahwa senyawa-senyawa hidrokarbon hanya
tersusun dari atom karbon dan atom hydrogen. Senyawa ini biasanya dikenal
dengan sebutan alkane. Dalam kehidupan sehari-hari senyawa hidrokarbon kerap
digunakan. Salah satunya adalah untuk keperluan memasak, selain itu juga
digunkan untuk kendaraan yaitu sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Peran
senyawa hidrokarbon ini dalam kehidupan sehari-hari terjadi melalui
reaksi-reaksi pembakaran yang sempurna maupun tidak sempurna. Lumrahnya
reaksi-reaksi tersebut berupa gas ataupun bensin dan minyak tanah. Reaksi pada
senyawa hidrokarbon dapat terjadi karena adanya bantuan yang diberikan oleh
katalis dengan menggunakan aluminium klorida. Katalisator ini mempunyai
kemampuan untuk mengubah senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi senyawa
hidrokarbon rantai bercabang ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
).
8.1. Brom dalam
Tetraklorida
Pada
percobaan brom dalam tetraklorida ini praktikan melakukan dua perlakuan yaitu
dengan mengguncang larutan pada tempat yang terkena cahaya matahari dan tempat
yang gelap. Hal yang pertama kali dilakukan adalah menyiapkan tabung reaksi
serta diisi dengan 1 ml alkane kemudian ditambahkan dengan 15 ml brom kemudian
diguncang. Hal yang sama dilakukan namun hanya berbeda pada pengguncangan
ditempat yang terkena sinar matahari dan ditempat gelap. Untuk larutan yang
diguncang pada tempat yang terkena sinar matahari larutan menjadi berwarna
kuning pekat dan timbul asap sedangkan larutan yang diguncang dalam tempat yang
gelap tidak menimbulkan hasil yang berubah signifikan, larutan tetap berwarna
kuning jernih. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh laju reaksi akan
berlangsung cepat karena sinar matahari dapat mempercepat jalannya laju reaksi,
sedangkan tempat yang gelap tanpa cahaya akan menghambat jalannya laju reaksi.
Selanjutnya
menentukan L1 dan L2 dengan 1 ml dietil eter ditambahkan dengan 15 ml brom
kemudian diguncang dan ditutup. Hasilnya terbentuklah dua lapisan yaitu L1 dan
L2 dimana yang beturut-turut adalah eter dan brom, serta pada larutan ini
timbul asap. Selanjutnya 1 ml dietil eter ditambahkan dengan 15 tetes benzene
kemudian diguncang dan ditutup. Hasilnya larutan menjadi keruh dan juga timbul
asap.
8.2. Brominasi
Pada percobaan brominasi ini, yang dilakukan pertama kali
adalah menyiapkan beberapa tabung reaksi. Untuk tabung reaksi pertama
dimasukkan 1 ml benzene kemudian ditambah 3 tetes brom dan selanjutnya
dipanaskan dengan penangas air. Hasil yang didapatkan adalah larutan
menimbulkanuap dan tidak ada yang tersisa. Untuk tabung kedua, dimasukkan 1 ml
benzene disertai dengan paku kemudian ditambahkan 3 tetes brom kemudian
dipanaskan dalam penangas. Hasil yang didapatkan berbeda dengan tabung pertama
tadi, disini larutan tidak menimbulkan uap serta masih tersisia benzene di
dalam tabung reaksi tersebut.
8.3. Larutan Kalium
Permanganat
Dalam percobaan ini, digunakan 3 tabung reaksi. Tabung
reaksi pertama diisi dengan 1 ml kalium dan 5 tetes n-heksana kemudian tabung
diguncang dan menghasilkan larutan berwarna ungu kemerahan. Tabung reaksi kedua
diisi dengan 1 ml kalium permanganate dan 5 tetes eter dan diguncang sehingga
menghasilkan hal yang sama dengan tabung pertama yaitu larutan berwarna ungu
kemerahan. Tabung reaksi ketiga diisi dengan 1 ml benzene dan 2 ml kalium
permanganate kemudian diguncang dan didapatkan hasil larutan yang berwarna ungu
dan terbentuk 2 lapisan.
8.4. Asam Sulfat Pekat
Dalam percobaan menggunakan asam sulfat pekat ini,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama 2 ml asam sulfat dan ditambahkan
dnegan 10 tetes eter kemudian diguncang sehingga menghasilkan campuran atau
larutan yang berwarna hijau dan terasa sedikit panas saat diguncang. Kemudian
tabung reaksi kedua diisi dengan 2 ml asam sulfat dan 10 tetes n-heptana
kemudian diguncang dan menghasilkan campuran yang tidak saling melarutkan
sehingga terbentuknya 2 lapisan yaitu lapisan atas yang berwarna bening dan
lapisan bawah yang berwarna agak keruh.
8.5. Asam Nitrat
Dalam percobaan ini, dimasukkan 4 ml asam nitrat kemudian
ditambahkan 0,5 benzena kedalam tabung reaksi, kemudian dimasukkan batu didih
lalu didihkan. Setelah dididihkan larutan dimasukkan kedalam gelas kimia yang
berisi es batu. Hasil yang didapatkan dalam percobaa ini adalah saat larutan
bercampur menimbulkan asap dan gelembung-gelembung kecil. Saat dididihkan
larutan berwarna bening namun pada saat dituang ke dalam es batu larutan
menjadi keruh dan mengeluarkan bau yang menyengat disertai dengan asap.
Selanjutnya untuk tabung reaksi yang kedua dimasukkan 4 ml asam nitrat dan
ditambahkan dengan eter kemudian diberi batu dididh dan dipanaskan. Setelah
dipanaskan dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi es batu. Hasil yang
didapatkan adalah timbul gelembung-gelembung pada saat larutan dicampurkan.
Pada saat dipanaskan timbul warna oranye yang disertai dengan asap dan busa
yang menuju keluar dari tabung reaksi dan disertai juga dengan bau yang
menyengat. Kemudian pada saat dituangkan kedalam gelas kimia yang berisi es
batu larutan menjadi bening dan mengeluarkan bau seperti beclyn.
8.6. Bahan Tak Dikenal
Dalam percobaan ini, yang pertama dilakukan adalah
menyiapkan 5 tabung reaksi. Kemudian masing-masing tabung diisi dengan sampel
yang dilarutkan dengan bahan yang berbeda-beda. Tabung pertama diisi dengan
sampel dan kemudian ditambah H2SO4 yang hasilnya membentuk 2 lapisan yaitu
lapisan atas yang keruh dan lapisan bawah yang bening. Selanjutnya tabung
reaksi yang kedua direaksikan sampel dengan HNO3 dan menghasilkan 2 lapisan
yaitu lapisan atas dan bawah sama sama bening namun terlihat seperti ada garis
pembatas antara lapisan atas dan lapisan bawah. Kemudian tabung reaksi 3 diisi
dengan sampel dan air, hasil yang terbentuk adalah 2 lapisan yaitu lapisan atas
seperti butir-butir air dan lapisan bawah bening . kemudian tabung reaksi yang
keempat diisi dengan sampel dan CHCl3 hasil yang didapatkan adalah larutan
mnejadi keruh. Kemudian untuk tabung yang terakhir yaitu tabung kelima
dimasukkan sampel dan ditambahkan KMnO4, hasil yang didapatkan adalah terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas bening dan lapisan bawah berwarna
ungu.
IX. PERTANYAAN PASCA
PRAKTIKUM
11. Bagaimana pengaruh cahaya matahari
(tempat terang) terhadap warna larutan pada percobaan brom dalam tetraklorida?
22.
Mengapa pada saat pemanasan eter terdapat
busa yang keluar tabung reaksi?
33. Bagaimana peranan paku yang digunakan? Apakah
ada yang bisa menggantikan peran paku tersebut?
X. KESIMPULAN
Dari praktikum yang
sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
11. Senyawa hidrokarbon
tak jenuh dan jenuh dapat bereaksi dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
22. Teknik yang bisa digunakan dalam pengujian golongan
senyawa hidrokarbon, bisa dengan uji brom, uji bayer, sulfonasi, atau nitrasi.
3. Reaksi reaksi hidrokarbon terdiri reaksi adisi, reaksi substitusi, reaksi eliminasi dan reaksi Oksidasi.
XI. MANFAAT
Setelah melakukan
praktikum ini, praktikan diharapkan bisa memahami perbedaan sifat fisik dan
sifat kimia suatu senyawa hidrokarbon, bisa memahami jenis reaksi kimia yang
dapat membedakan golongan senyawa hidrokarbon serta dapat mengetahui cara atau
teknik untuk menguji ketiga golongan senyawa hidrokarbon.
Untuk melihat proses praktikum ini, bisa dilihat di vidio dibawah ini :
https://youtu.be/t0IEwta-a-g
XII. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph .
1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta : Bina Aksara
Setiawan,R. 2004. Perombakan
Senyawa Hidrokarbon Aromatis Polisiklik (Naftalen) Pada Kalor Tinggi Oleh
Pseudomonas. Vol 7. Universitas Veteran Yogyakarta.
Syamsurizal. 2019. Reaksi-Reaksi Hidrokarbon. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/ diakses pada tanggal 02 Maret 2020.
Tim Kimia Organik I.
2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik I.
Jambi: Universitas Jambi.
LAMPIRAN
bahan-bahan yang digunakan
hasil pemanasan sampel
hasil dari campuran minyak goreng dan asam sulfat
hasil campuran minyak dengan kloroform
proses pemanasan sampel
Assalamualaikum, saya Siti Asmiyah dengan NIM 094, pengaruh cahaya matahari (tempat terang) terhadap percobaan ini ialah dengan cahaya matahari reaksi yang berlangsung akan terjadi secara cepat yang dibuktikan pada percobaan ini yang ditempatkan pada tempat terang itu larutan yang awalnya berwarna kuning berubah menjadi warna bening sedangkan ditempat gelap tidak mengalami perubahan warna. Sekian, semoga dapat membantu.
BalasHapusAssalamualaikum wr wb
BalasHapusSaya Rismayanti (A1C118007)
Saya akan menjawab pertanyaan no 2
Jadi yang menyebabkan timbulnya busa pada percobaan asam sulfat pekat yaitu karena adanya reaksi sulfonasi yang menghasilkan alkil sulfonat , dimana hal ini ditandai dengan timbulnya busa dalam percobaan.
Sekian Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb
Assalamualaikum, saya Adriyan Wijaya putra NIM A1C118035, saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor tiga, dimana tujuan penggunaan paku disini adalah sebagai zat penganggu atau penghambat pada reaksi tersebut. Paku tersebut dapat di gantikan dengan suatu zat atau benda yang mengandung besi. Sekian terima kasih semoga bermanfaat
BalasHapus