JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 7 : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON


JURNAL PRAKTIKUM 
KIMIA ORGANIK I
 
 
 
 
DISUSUN OLEH :
 
NAMA : CICI INDAH SEPTIANA
NIM : A1C118069
KELAS : REGULER A 2018
 
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
 
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020 




PERCOBAAN 7

I.               Judul : Pembuatan Sikloheksanon
II.             Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2020
III.           Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.     Dapat melakukan oksidasi alcohol sekunder alisiklik
2.     Dapat memahami bahwa tidak hanya alkohol sekunder alifatis biasa saja yang dapat dioksidasi tetapi juga alkohol sekunder alifatik
IV.           Landasan Teori
Ada reaksi yang bisa digunakan sebagai contoh untuk oksidasi alcohol sekunder alisiklis menjadi keton alisiklis dengan menggunakan oksidator kalium dikromat dalam suasa asam, yaitu pembuatan sikloheksanon.


Dalam sikloheksanol, tingkat oksidasi C adalah nol, jika dalam sikloheksanon adalah 2+. Untuk reaksi redoks ini, kondisi optimumnya berada pada suhu berkisar antara 50-60OC. Untuk memisahkan sikloheksanon dari campuran reaksinya dan untuk pemurniannya dilakukan dengan tahap-tahap yang didasarkan oleh sifat-sifat fisiknya (Tim Kimia Organik I, 2020).

Sikloheksanol mempunyai keistimewaan yaitu dapat disintesis menjadi sikloheksanon. Reaksi yang terjadi pada proses tersebut merupakan sebuah reaksi oksidasi sikloheksanol yang dalam prosesnya menggunakan natrium hipoklorit sebagai oksidator. Dengan melakukan penambahan asam asetat reaksi oksidasi ini berlangsung pada keadaan asam. Dalam hal ini, natrium hipoklorit akan diaktivasi oleh asam asetat sehingga akan menghasilkan asam hipoklorit klorida. Sikloheksanon yang didapatkan bisa dioksidasi lagi dengan menggunakan oksidator yang kuat yaitu KMnO4 dan akan menghasilkan asam adipat (Dona, 2015).

R-OH merupakan rumus umum alcohol yang sering ditemukan. Alcohol mempunyai struktur yang hamper sama dengan air, pembedanya hanya satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus hidroksil OH merupakan gugus fungsi dari alcohol. Fenol mempunyai gugus yang sama dengan alcohol hanya saja pada gugus fungsinya melekat langsung di cincin aromatic (Hart, 2009).

V.                Alat dan Bahan
5.1.Alat
-          Gelas kimia 200 ml
-          Erlenmeyer 250 ml
-          Labu bundar 250 ml dan 500 ml
-          Alat destilasi
-          Corong
-          Penangas udara

5.2.Bahan
-          Kalium dikromat 20,5 gr
-          Asam sulfat pekat 18 gr (10 ml)
-          Sikloheksanol 10 gr (10,5 ml)
-          Petroleum eter 12 ml
-          Magnesium sulfat anhidrat
-          Garam NaCl

VI.             Prosedur Kerja
1.     Dilarutkan 20,5 gram kalium dikromat dengan 100 ml air dalam gelas kimia 200 ml.
2.     Ditambahkan secara hati=hati 18 gr (10 ml) asam sulfat pekat, kemudian didinginkan campuran ini sampai suhu 30OC.
3.     Dimasukkan 10,5 ml sikloheksanol kedalam Erlenmeyer atau labu bundar 250 ml dank e dalam labu ini ditambahkan larutan dikromat sedikit demi sedikit.
4.     Digoncang labu sampai campuran tercampur dengan baik lalu amati suhu campuran. Campuran akan menjadi panas apabia suhu mulai 55 OC.
5.     Dinginkan bagian luar labu dengan air dingin atau dibawah pancaran air kran.
6.     Diaturlah pendinginan agar suhu campuran tidak melebihi 60OC lagi.
7.     Didinginkan diudara sekitar 30 menit sambil sesekali diguncangkan.
8.     Dipindahkan campuran reaksi ke dalam labu bundar 500 ml, tambahkan 100 ml air.
9.     Dipasangkan pendingin untuk destilasi.
10.  Didestilasi campuran sampai diperoleh sekitar 65 ml destilat yang terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan sikloheksanol (organic).
11.  Dijenuhkan campuran reaksi dengan garam NaCl yang bersih sekitar 13 gr kemudian dipisahkan lapisan sikloheksanon (atas). Lapisan air diekstraksi dengan 3 gr natrium atau magnesium anhidrat.
12.  Disaring larutan kering ini ke dalam destilasi kecil, keluarkan pelarutnya dengan cara destilasi.
13.  Didestilasi residu sikloheksanon diatas penangas udara atau diatas kasa berasbes. Kumpulkan fraksi didih 154-156OC dan ditentukan indeks biasnya.
14.  Dari hasil yang didapatkan, dihitunglah rendemen praktis dan rendemen teoritis.

Untuk melihat praktikum yang berkaitan dengan materi ini, dapat dilihat pada video dibawah, berikut link vidionya : 

 
Dari video diatas, ada beberapa permasalahan yang timbul yaitu :

1.     Menagapa mencampurkan Kristal potassium dikromat harus saat air dalam keadaan yang sedang diaduk kuat?
2.     Mengapa saat campuran Kristal potassium dikromat dan air ditambahkan asam sulfat campuran menjadi warna merah pekat dan terlihat uap pada dinding gelas kimia?
3.     Pada saat sikloheksanon dicampur dengan air kemudian ditetesi dengan campuran merah pekat tadi campuran menjadi warna kuning hingga warna hitam, apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi (perubahan warna dari putih menjadi kuning kemudian hitam pekat)?

Jika teman-teman ada yang mengetahui jawabannya, silahkan komentar di bawah yaa


Komentar

  1. Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Hesti Nurmelis dengan NIM A1C118090 akan menjawab pertanyaan no 2. Jadi perubahan warna itu terjadi disebabkan oleh reaksi antara larutan K2Cr2O7 dan asam sulfat pekat menghasilkan panas . Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
    K2Cr2O7(aq) + H2O(l) + 2H2SO4(aq) → 2H2CrO4(aq) + 2K+(aq) + 2HSO4-(aq) serta uap itu ada karena adanya panas yg dihasilkan. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Assalammualaikum wr.wb..
    Perkenalkan nama saya Radiah dengan Nim A1C118045 akan mencoba menjawab permasalahan no 1..
    Menurut saya ketika mencampurkan kristal potassium dikromat harus saat air sedang diaduk kuat karena agar potassium dikromat dapat tercampur rata dengan air sehingga terbentuk larutan potassium dikromat..
    Terimakasih..

    BalasHapus
  3. baiklah, saya ryan willianto (A1C118019) akan menjawab permasalahan saudari isnaini nomor 3. Perubahan warna yang terjadi diakibatkan oleh reksi yang berjalan positif terhadap sikloheksanol. warna biru menunjukkan senyawa H2CrO3 dan H2CrO4 yang terbentuk akibat proses pemecahan molekul asam dikromat setelah menjalankan reaksi terhadap sikloheksanol.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 6 : REAKSI-REASKI ALKOHOL DAN FENOL

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 5 : REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON